Hi bro, Sebelumnya terima kasih sudah berkunjung ke bonbitcoin blog, Kali ini admin akan sedikit berbagi tentang beberapa kondisi saat trading bitcoin. Trading bitcoin adalah kegiatan Jual - Beli bitcoin dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan dari aset yang dimiliki, bukan hanya bitcoin, kegiatan trading bisa dilakukan terhadap mata uang digital lainnya seperti Litecoin, Ethereum, Dogecoin dan masih banyak lagi.
Perlu diketahui bahwa kegiatan trading mata uang digital merupakan hal yang beresiko, karena harga mata uang digital fluktuatif, bisa naik atau turun kapan saja. Akan tetapi, dengan trading mata uang digital kita tidak perlu takut kehilangan suatu aset, kerugian dalam trading mata uang digital adalah pada Harga aset tersebut.
Sebagai contoh, admin membeli 1 Bitcoin (BTC) seharga Rp. 110.000.000, kemudian admin simpan aset tersebut (Bitcoin), beberapa hari kemudian harga bitcoin turun hingga Rp. 90.000.000. Dari sini terlihat kalau jumlah bitcoin kita tidak berkurang, tetap 1 BTC, akan tetapi nilai harga bitcoin yang turun.
Oke bro, langsung saja kita bahas beberapa kondisi dasar yang bisa terjadi saat trading bitcoin atau mata uang digital lainnya. Trading ini sendiri bisa dilakukan di bitcoin.co.id (INDODAX) atau web market lainnya seperti Yobit dan bitfinex.
Artikel terkait :
1. PROFIT
Dalam trading mata uang digital, profit adalah suatu kondisi dimana kita memperoleh keuntungan dari jual beli mata uang digital, Kondisi ini terjadi apabila " Kita menjual dengan harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan harga saat membeli " sehingga kita memperoleh keuntungan dari kondisi ini.
Contoh : Pagi ini admin membeli aset Bitcoin Red (BTCRED) di Yobit karena sudah ada kabar harga aset ini akan naik, kemudian admin membeli BTCRED sejumlah 194 BTCRED dengan harga sekitar 0.00065 BTC, selang satu hari ternyata harga BTCRED naik dan estimasi nilai jual 194 BTCRED menjadi 0.0035 BTC, padahal sebelumnya 194 BTCRED admin beli dengan 0.0006 BTC saja. jadi admin mendapatkan profit 0.0035 BTC - 0.00065 BTC = 0.00285 BTC atau sekitar 300 ribuan rupiah.
Coba bayangkan admin saat kondisi ini membeli BTCRED dengan modal 50 juta rupiah, sudah menjadi berapa uang admin. hehe
Contoh : Pagi ini admin membeli aset Bitcoin Red (BTCRED) di Yobit karena sudah ada kabar harga aset ini akan naik, kemudian admin membeli BTCRED sejumlah 194 BTCRED dengan harga sekitar 0.00065 BTC, selang satu hari ternyata harga BTCRED naik dan estimasi nilai jual 194 BTCRED menjadi 0.0035 BTC, padahal sebelumnya 194 BTCRED admin beli dengan 0.0006 BTC saja. jadi admin mendapatkan profit 0.0035 BTC - 0.00065 BTC = 0.00285 BTC atau sekitar 300 ribuan rupiah.
Coba bayangkan admin saat kondisi ini membeli BTCRED dengan modal 50 juta rupiah, sudah menjadi berapa uang admin. hehe
2. NYANGKUT
Kondisi ini adalah pada saat kita bermaksud hendak menjual aset digital kita di harga yang lebih tinggi dari harga membeli dan kita sudah memasang harga penjualan, akan tetapi justru harga aset tersebut turun bahkan bisa di bawah harga pembelian. Sehingga aset tersebut dalam kondisi "nyangkut", di balance aset tidak ada karena sudah di SELL (jual), akan tetapi proses jual tersebut bisa dibatalkan kapan saja, jadi aset aman.
Contoh : Admin membeli aset digital BUZZ coin di Yobit (USD/BUZZ) dengan harga 0.0006 USD per coinnya, dan admin membeli 1455 BUZZ dengan total harga 1 USD (lihat gambar di bawah)
Kondisi ini adalah pada saat kita bermaksud hendak menjual aset digital kita di harga yang lebih tinggi dari harga membeli dan kita sudah memasang harga penjualan, akan tetapi justru harga aset tersebut turun bahkan bisa di bawah harga pembelian. Sehingga aset tersebut dalam kondisi "nyangkut", di balance aset tidak ada karena sudah di SELL (jual), akan tetapi proses jual tersebut bisa dibatalkan kapan saja, jadi aset aman.
Contoh : Admin membeli aset digital BUZZ coin di Yobit (USD/BUZZ) dengan harga 0.0006 USD per coinnya, dan admin membeli 1455 BUZZ dengan total harga 1 USD (lihat gambar di bawah)
Kemudian admin bermaksud mendapatkan profit dengan menjual BUZZ per coinnya di harga 0.01 USD, sedangkan harga terbaru BUZZ adalah 0.0003 USD (turun dari harga pembelian), mau gak mau ya kondisi BUZZ nyangkut, dan admin harus menunggu sampai harga BUZZ sesuai dengan yang admin inginkan, dan sepertinya masih lama. hehe.
Jika bro tidak sabar dengan kondisi ini, silakan batalkan penjualan, maka aset akan kembali ke balance dan kita bisa memasang harga jual baru.
3. CUT LOSS
3. CUT LOSS
Kondisi Cut Loss hanya boleh dilakukan trader mata uang digital apabila dalam kondisi "terpaksa" atau "kepepet".
Contoh : Si Udin membeli 1 Bitcoin dengan harga 100.000.000, beberapa waktu kemudian ternyata harga bitcoin turun hingga 80.000.000, karena si Udin orangnya tidak sabar atau sedang butuh uang, akhirnya si Udin mengambil keputusan untuk menjual bitcoin yang dia miliki di harga 80.000.000. sehingga udin rugi karena menjual bitcoin lebih rendah dari harga pembelian. 100 juta - 80 juta = Udin rugi 20 juta. Kasian si Udin.
Kondisi lain yang terkadang dilakukan trader untuk melakukan cut loss adalah pada saat harga coin diprediksi akan mengalami tren harga turun cukup drastis dan kemungkinan besar membutuhkan waktu yang cukup lama untuk kembali ke harga pembelian, maka keputusan untuk cut loss pun dilakukan untuk menghindari kerugian yang lebih besar.
Baca juga : Kenali kondisi Pump dan Dump dalam trading bitcoin
Sekian dulu ya bro, silakan tambahkan di komentar kalo ada kondisi yang kurang. Semoga bermanfaat dan selamat beraktifitas.
Hi bro, Sebelumnya terima kasih sudah berkunjung ke bonbitcoin blog, Kali ini admin akan sedikit berbagi tentang beberapa kondisi saat trading bitcoin. Trading bitcoin adalah kegiatan Jual - Beli bitcoin dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan dari aset yang dimiliki, bukan hanya bitcoin, kegiatan trading bisa dilakukan terhadap mata uang digital lainnya seperti Litecoin, Ethereum, Dogecoin dan masih banyak lagi.
Perlu diketahui bahwa kegiatan trading mata uang digital merupakan hal yang beresiko, karena harga mata uang digital fluktuatif, bisa naik atau turun kapan saja. Akan tetapi, dengan trading mata uang digital kita tidak perlu takut kehilangan suatu aset, kerugian dalam trading mata uang digital adalah pada Harga aset tersebut.
Sebagai contoh, admin membeli 1 Bitcoin (BTC) seharga Rp. 110.000.000, kemudian admin simpan aset tersebut (Bitcoin), beberapa hari kemudian harga bitcoin turun hingga Rp. 90.000.000. Dari sini terlihat kalau jumlah bitcoin kita tidak berkurang, tetap 1 BTC, akan tetapi nilai harga bitcoin yang turun.
Oke bro, langsung saja kita bahas beberapa kondisi dasar yang bisa terjadi saat trading bitcoin atau mata uang digital lainnya. Trading ini sendiri bisa dilakukan di bitcoin.co.id (INDODAX) atau web market lainnya seperti Yobit dan bitfinex.
Artikel terkait :
1. PROFIT
Dalam trading mata uang digital, profit adalah suatu kondisi dimana kita memperoleh keuntungan dari jual beli mata uang digital, Kondisi ini terjadi apabila " Kita menjual dengan harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan harga saat membeli " sehingga kita memperoleh keuntungan dari kondisi ini.
Contoh : Pagi ini admin membeli aset Bitcoin Red (BTCRED) di Yobit karena sudah ada kabar harga aset ini akan naik, kemudian admin membeli BTCRED sejumlah 194 BTCRED dengan harga sekitar 0.00065 BTC, selang satu hari ternyata harga BTCRED naik dan estimasi nilai jual 194 BTCRED menjadi 0.0035 BTC, padahal sebelumnya 194 BTCRED admin beli dengan 0.0006 BTC saja. jadi admin mendapatkan profit 0.0035 BTC - 0.00065 BTC = 0.00285 BTC atau sekitar 300 ribuan rupiah.
Coba bayangkan admin saat kondisi ini membeli BTCRED dengan modal 50 juta rupiah, sudah menjadi berapa uang admin. hehe
Contoh : Pagi ini admin membeli aset Bitcoin Red (BTCRED) di Yobit karena sudah ada kabar harga aset ini akan naik, kemudian admin membeli BTCRED sejumlah 194 BTCRED dengan harga sekitar 0.00065 BTC, selang satu hari ternyata harga BTCRED naik dan estimasi nilai jual 194 BTCRED menjadi 0.0035 BTC, padahal sebelumnya 194 BTCRED admin beli dengan 0.0006 BTC saja. jadi admin mendapatkan profit 0.0035 BTC - 0.00065 BTC = 0.00285 BTC atau sekitar 300 ribuan rupiah.
Coba bayangkan admin saat kondisi ini membeli BTCRED dengan modal 50 juta rupiah, sudah menjadi berapa uang admin. hehe
2. NYANGKUT
Kondisi ini adalah pada saat kita bermaksud hendak menjual aset digital kita di harga yang lebih tinggi dari harga membeli dan kita sudah memasang harga penjualan, akan tetapi justru harga aset tersebut turun bahkan bisa di bawah harga pembelian. Sehingga aset tersebut dalam kondisi "nyangkut", di balance aset tidak ada karena sudah di SELL (jual), akan tetapi proses jual tersebut bisa dibatalkan kapan saja, jadi aset aman.
Contoh : Admin membeli aset digital BUZZ coin di Yobit (USD/BUZZ) dengan harga 0.0006 USD per coinnya, dan admin membeli 1455 BUZZ dengan total harga 1 USD (lihat gambar di bawah)
Kondisi ini adalah pada saat kita bermaksud hendak menjual aset digital kita di harga yang lebih tinggi dari harga membeli dan kita sudah memasang harga penjualan, akan tetapi justru harga aset tersebut turun bahkan bisa di bawah harga pembelian. Sehingga aset tersebut dalam kondisi "nyangkut", di balance aset tidak ada karena sudah di SELL (jual), akan tetapi proses jual tersebut bisa dibatalkan kapan saja, jadi aset aman.
Contoh : Admin membeli aset digital BUZZ coin di Yobit (USD/BUZZ) dengan harga 0.0006 USD per coinnya, dan admin membeli 1455 BUZZ dengan total harga 1 USD (lihat gambar di bawah)
Kemudian admin bermaksud mendapatkan profit dengan menjual BUZZ per coinnya di harga 0.01 USD, sedangkan harga terbaru BUZZ adalah 0.0003 USD (turun dari harga pembelian), mau gak mau ya kondisi BUZZ nyangkut, dan admin harus menunggu sampai harga BUZZ sesuai dengan yang admin inginkan, dan sepertinya masih lama. hehe.
Jika bro tidak sabar dengan kondisi ini, silakan batalkan penjualan, maka aset akan kembali ke balance dan kita bisa memasang harga jual baru.
3. CUT LOSS
3. CUT LOSS
Kondisi Cut Loss hanya boleh dilakukan trader mata uang digital apabila dalam kondisi "terpaksa" atau "kepepet".
Contoh : Si Udin membeli 1 Bitcoin dengan harga 100.000.000, beberapa waktu kemudian ternyata harga bitcoin turun hingga 80.000.000, karena si Udin orangnya tidak sabar atau sedang butuh uang, akhirnya si Udin mengambil keputusan untuk menjual bitcoin yang dia miliki di harga 80.000.000. sehingga udin rugi karena menjual bitcoin lebih rendah dari harga pembelian. 100 juta - 80 juta = Udin rugi 20 juta. Kasian si Udin.
Kondisi lain yang terkadang dilakukan trader untuk melakukan cut loss adalah pada saat harga coin diprediksi akan mengalami tren harga turun cukup drastis dan kemungkinan besar membutuhkan waktu yang cukup lama untuk kembali ke harga pembelian, maka keputusan untuk cut loss pun dilakukan untuk menghindari kerugian yang lebih besar.
Baca juga : Kenali kondisi Pump dan Dump dalam trading bitcoin
Sekian dulu ya bro, silakan tambahkan di komentar kalo ada kondisi yang kurang. Semoga bermanfaat dan selamat beraktifitas.